Penelitian membuktikan polusi yang terkumpul dari kendaraan dan
industri di Amerika Serikat terakumulasi setiap Sabtu, sehingga peluang
terjadinya hujan pada hari itu 22 persen lebih tinggi dibanding hari
lainnya. Hujan lebih sering terjadi di hari kerja daripada di akhir
pekan. Penelitian menunjukkan badai musim panas di Amerika Serikat
bagian tenggara menghasilkan lebih banyak hujan di pertengahan pekan
ketimbang di akhir pekan. Penyebabnya diduga polusi dari kemacetan berat
yang terjadi setiap hari dan masa operasional bisnis. Penelitian itu
dilakukan ilmuwan atmosfer Mr Thomas Bell dari Pusat Penerbangan Luar
Angkasa Goddard milik NASA di Greenbelt.
Semua ahli cuaca dan iklim telah lama sepakat bahwa uap air yang
terkandung di atmosfer naik sekitar 7 persen setiap kenaikan suhu global
satu derajat Celcius. Namun, hasil pemodelan iklim dengan komputer
rata-rata menunjukkan uap air yang turun menjadi hujan hanya naik 1
hingga 3 persen dengan kenaikan suhu yang sama. Karena itu, para
peneliti berasumsi bahwa perbedaan ini karena proses terbentuknya hujan
dan penguapan berjalan lebih lambat.
Kebanyakan pemodelan cuaca tidak sesuai dengan kenyataan yang
terjadi. Saat digunakan untuk simulasi cuaca dalam 2 dekade terakhir,
model-model tersebut tidak begitu mempertimbangkan perubahan curah hujan
dan mengabaikan perubahan ekstrim seperti El Nino yang terjadi tahun
1998.
Rintik hujan yang jatuh pada atap, jalanan, dan payung memiliki
ukuran yang beragam. Penjelasan tentang hal itu ternyata lebih sederhana
dari yang diduga para ilmuwan selama ini. Teori awal mengatakan
perbedaan ukuran terjadi lewat proses bertabrakannya sejumlah tetesan
air hujan dengan tetesan lain selama turun ke bumi, sehingga terbentuk
tetesan yang lebih besar.
Menurut penelitian terkini yang dimuat dalam jurnal Nature
Physics yang dikeluarkan Emmanuael Villermaux dan Benjamin Bossa asal
Universitas Aix-Marseille, Prancis, belum lama ini, kondisi tersebut
sangat sulit terjadi. Rintik hujan haruslah berada cukup dekat untuk
bertabrakan dengan yang lain dan juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Setelah menganalisa film berkecepatan tinggi jatuhnya air hujan,
Villermaux dan Bossa mengeluarkan teori baru. Saat diliput tim
LiveScience, mereka mengatakan tetesan air hujan membentuk beberapa
gerakan berubah bentuk di udara dan “meledak” menjadi percikan beragam
ukuran.
Secara mikroskopis gumpalan air berbentuk bola jatuh dari
awan dan menjadi pipih seperti bentuk kue dadar. Dalam beberapa detik,
gumpalan itu melebar dan menipis sebelum akhirnya berubah bentuk kembali
menjadi seperti kantong belanjaan terbalik. Pada akhirnya kantong itu
terpecah setelah mencapai bentuk tertentu
Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter.
Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi.
Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu
detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505×1012
ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan “takaran”.
Butiran air hujan berubah bentuk ratusan kali tiap detik.
Rata-rata kecepatan jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.
Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang rendah karena titik hujan
memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan atmosfer dan
membantu hujan turun ke bumi dengan kecepat-an yang lebih rendah.
Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak
memiliki sifat gesekan (bayangkan jika hujan terjadi seperti gelembung
air yang besar yang turun dari langit), bumi akan menghadapi kehancuran
setiap turun hujan.
Ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter.
Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari
ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari
ketinggian 15 cm.
Kalau butiran air hujan itu dibekukan akan membentuk keping
kristal yg indah, tidak seperti air biasa yang di bekukan di freezer /
kulkas.
Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas, senyawa ini dinamakan ‘petrichor’.
Dan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan
ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk
me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti
ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu
yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu
Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi. Ada butiran air
hujan menguap di perjalanan ketika bertemu dengan udara dingin. Hujan
seperti ini disebut virga, yang sering terjadi di wilayah gurun pasir
yang kering dan panas.
Dari jenis besar curah jatuhannya, hujan dikategorikan
menjadi enam jenis: hujan sangat ringan (curah hujan <0,25 milimeter
per jam), hujan ringan (0,25 mm per jam), hujan sedang (1,0-4,0 mm per
jam), hujan deras (4,0-16,0 mm per jam), hujan sangat deras (16-50 mm
per jam), dan hujan ekstrem (>50 mm per jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar